Mengikuti berita dan artikel tentang perdagangan manusia rasanya masih asing terdengar di telingaku beberapa tahun lalu. Tidak ada yang menarik tentang itu. Nggak ada istimewanya...Percuma di bahas...dan rasanya cuman terlihat susah dan sengsara aja yang ada.
Dan dalam bayangan dan pikiranku cuman menyalahkan mereka yang sampai masuk ke dalam prostitusi.
'..salah sendiri mereka mau di ajak..' atau '...Bodo banget mereka mau di bohongin ...' atau juga Udah tahu gitu kok ya mau aja diajak, toh dia juga dapat duit banyak...'
Dan masih banyak sindiran dan kalimat kalimat kasar dalam benakku, mungkin nggak aku sendiri yang punya pikiran seperti itu.
Memang kalau di lihat sepintas atau hanya di permukaannya saja sering kali masyarakat menyalahkan mereka yang terlibat bahkan khususnya si korban. Sering kali kita menghakimi mereka dengan kata kata seperti itu bahkan sering kali pula manakala sudah berada di ranah hukum atau pengadilan masih saja mereka dicemooh, diejek karena masalah itu.
Banyak contoh kasus dimana si korban yang terselamatkan dari tindak perdagangan orang ini, justru memulai perjuangannya dari sini. Memulai perjuangan kehidupan mereka saat mereka sudah terselamatkan dari keadaan yang amat sangat mengenaskan. Kenapa....
Bayangkan....
Mereka diselamatkan dari tindak perdagangan manusia dalam keadaan hamil, cacat, ataupun luka batin dan fisik yang tidak akan bisa ditutupi dengan apapun. Terkadang tidak ada yang menyambut kedatangan mereka terutama dari luar negeri. Pernah aku mendapatkan cerita dimana seorang TKW setiba nya dari luar negeri dalam keadaan lumpuh hanya ditempatkan begitu saja di ruangan kesehatan pelabuhan. Atau juga ada seorang korban yang pulang dalam keadaan hamil akhirnya tidak bisa diterima oleh keluarganya.
dan jangan bayangkan pula ,dari sekian juta anak bangsa yang mengadu nasib di nergeri orang ini selalu membawa uang banyak bagi keluarga.