VISI KAMI

“ AGAR HAK DAN MARTABAT MANUSIA SEBAGAI CITRA ALLAH DIAKUI DAN DIHORMATI. ”

Minggu, 17 Maret 2013

SOSIALISASI Dan JEJARING CWTC (1)


Sosialisasi dan penyebaran informasi melalui berbagai kegiatan dengan sarana yang ada merupakan sebuah tindakan kegiatan yang saat ini masih merupakan cara yang bisa menjangkau berbagai lapisan dan kalangan. Baik Awam maupun kalangan religious.
Bahkan dalam laporan tahunannya, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat melalui Trafficking In Persons Report 2012 – nya dalam salah satu point pencegahannya menyatakan bahwa Kegiatan sosialisasi disampaikan melalui konferensi, radio, koran, billboard, pamflet, program sekolah, dan pertemuan lingkungan (“…The campaigns were delivered via conferences, radio, newspapers, billboards, pamphlets, school programs, and neighborhood meetings….”).

Jelas sekali peranan sosialisasi dalam bentuk apapun masih sanggup untuk menyadarkan masyarakat umumnya dalam kampanye ini. Hanya dalam pelaksanaan memang sedikit banyak masih tergantung kepada kemauan dan semangat dari para pesertanya. Apakah hanya berhenti setelah pelatihan ataukah masih dilanjutkan dengan pelaksanaan rencana tindak lanjut dari pertemuan tersebut.

Dengan ber visi kan “ Agar Hak dan Martabat Manusia sebagai Citra Allah diakui dan dihormati. ” Counter Women Trafficking Commission berusaha untuk ikut dalam karya kemanusiaan yang merupakan salah satu dari kejahatan transnasional selain Narkoba dan Senjata ( bahkan saat ini diperkirakan Kegiatan Narkoba justru mengikuti Trafficking yang semula trafficking mengikuti Narkoba ) yang tidak semua orang bersedia melakukannya.

Dan melalui misinya antara lain menyebarkan pengetahuan tentang kekejaman dan liku-liku mata rantai perdagangan manusia dan Menggerakkan sekaligus memberdayakan para religius dalam mencegah dan menanggulangi perdagangan manusia, khususnya perempuan dan anak komisi ini melakukan berbagai kegiatan dengan mengadakan seminar seminar , Pelatihan atau Lokakarya atau penyebaran informasi melalui mailinglist dan media internet lainnya, serta memfasilitasi Jaringan Informasi antar Lembaga dan Tarekat yang bergerak dalam bidang karya Counter Women Trafficking. Kegiatan sosialisasi melalui media internet bisa menjangkau ke seluruh dunia yang siapapun bisa mengaksesnya sehingga bisa menjadi sarana yang cukup ampuh dalam ikut menanggulangi masalah ini. Selain itu kegiatan melalui sosialisasi ke daerah daerah melalui tarekat tarekat biarawan dan biarawati juga merupakan strategi dalam penanggulangan masalah ini . Karena mereka lah yang langsung bersentuhan dengan masyarakat.

Oleh
Penulis
---------------------------------------*************------------------------------------------

Senin, 11 Maret 2013

SOSIALISASI Dan JEJARING CWTC (2)


JARINGAN UNTUK PEREMPUAN DAN ANAK INDONESIA - J P A I

HAM adalah hak yang melekat pada setiap manusia di manapun, kapanpun manusia itu berada tanpa memandang siapa manusia itu. Kemunculan konsep HAM sebagai sebuah isu penting yang mendunia hadir bersamaan dengan perkembangan kesadaran umat manusia akan pentingnya mengakui, menghormati, dan mewujudkan manusia yang berdaulat dan utuh. Dalam konteks hukum HAM, acuan terhadap HAM dapat dilihat dari instrumen-instrumen internasional hak asasi manusia, secara komprehensif dan holistik, baik yang meliputi instrumen-instrumen internasional hak asasi manusia yang telah disahkan oleh negara, maupun yang belum. Dalam konteks ini pulalah, terminologi “hak asasi anak”, “hak asasi perempuan” dipahami.
Demi untuk memahami hak hak azasi manusia tersebut serta untuk lebih memperat terjalinnya kerjasama dalam upaya melawan tindak perdagangan orang dan kekerasan terhadap perempuan dan anak, beberapa waktu lalu pada medio maret 2011 telah disepakati dibentuknya sebuah jaringan, dimana jaringan tersebut akan menambah semakin eratnya kerjasama antar lembaga yang begitu concern terhadap issue issue tentang perdagangan orang maupun tindakan kekerasan terhadap perempuan anak. Lembaga lembaga tersebut adalah ECPAT, ATAMBUA WOMEN CARE, LEMBAGA KITA, TRuK F, PUSAT PELAYANAN GEMBALA YANG BAIK UNTUK PEREMPUAN DAN ANAK, JPIC-FSGM, INSTITUT PEREMPUAN DAN COUNTER WOMEN TRAFFICKING COMMISSION ( CWTC). Dalam pertemuan tersebut terbentuklah JARINGAN PEREMPUAN DAN ANAK INDONESIA (JPAI) dimana IBSI melalui salah satu komisinya yaitu COUNTER WOMEN TRAFFICKING COMMISSION (CWTC) telah ditunjuk sebagai koordinatornya.

Rabu, 06 Maret 2013

Sosialisasi Di Keuskupan Weetebula - Pulau Sumba


SUMBA BARAT DAYA - MENGENAL MEREKA LEBIH DEKAT
SOSIALISASI ANTI PERDAGANGAN MANUSIA DI SUMBA BARAT DAYA

Kabupaten Sumba Barat Daya adalah kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia, sebagai pemekaran dari Kabupaten Sumba Barat. Dengan Luas sekitar 1.445,32 km2 dan Populasi  sekitar 235.632 jiwa, wilayah ini dibagi menjadi 8 kecamatan, yaitu: Kodi, Kodi Bangedo, Kodi Utara, Laura, Wewewa Barat, Wewewa Selatan, Wewewa Timur, Wewewa Utara.


Keuskupan Weetebula
Uskup Edmund Woga, C.SS.R  adalah uskup yang telah berkarya di keuskupan ini sejak 4 April 2009. Berdiri pada tanggal 6 Februari 1969, keuskupan beralamat di Jl. El Tari, Radamata 87254,Waikabubak, Sumba Barat, Nusa Tenggara Timur.  .
Keuskupan Weetebula adalah keuskupan sufragan pada Provinsi Gerejani Keuskupan Agung Kupang. Dengan wilayah pelayanan 4 kabupaten di pulau Sumba: Sumba Barat, Sumba Timur, Sumba Tengah dan Sumba Barat Daya. Memiliki 24 paroki.  Dan di Sumba Barat Daya  sendiri terdiri atas 13 Paroki  ( Dimana beberapa perwakilan dari  8 paroki diantaranya hadir saat sosialisasi ):  Paroki Ande Ate, Kodi, Sumba Barat Daya (St. Paulus), Paroki Bondo Kodi, Kodi, Sumba Barat Daya (St. Elisabeth), Paroki Homba Karipit, Kodi, Sumba Barat Daya (St. Maria), Paroki Waimarama, Kodi Bangedo, Sumba Barat Daya (St. Yosef), Paroki Waimangura, Wewewa Barat, Sumba Barat Daya (Kristus Raja), Paroki Kalembu Weri, Wewewa Barat, Sumba Barat Daya (St. Geradus Mayella), Paroki Weekombaka, Sumba Barat Daya (Hati Kudus Yesus), Paroki Weetebula, Sumba Barat Daya (Roh Kudus).  
Sedangkan perwakilan paroki yang tidak hadir adalah dari Paroki Elopada, Wewewa Timur, Sumba Barat Daya (St. Mikael), Paroki Manola, Wewewa Selatan, Sumba Barat Daya (St. Yosef), Paroki Palla, Wewewa Utara, Sumba Barat Daya (St. Mateus), Paroki Kererobbo, Loura, Sumba Barat Daya (St. Alfonsus), Paroki Tambolaka, Loura, Sumba Barat Daya (St. Arnoldus Jansen.
Sedangkan beberapa kongregasi biarawan yang berkarya di Sumba Barat Daya ini diantaranya adalah OCD, SVD, BHK, SDB, CSsR dan Pr dan kongregasi biarawati adalah CIJ, OSF, PRR, SCMM, SSpS, FMA, ADM dan ALMA