VISI KAMI

“ AGAR HAK DAN MARTABAT MANUSIA SEBAGAI CITRA ALLAH DIAKUI DAN DIHORMATI. ”

PERJUANGAN MEREKA ATAS PERBUDAKAN TIDAK AKAN PERNAH BERHENTI....


ABRAHAM LINCOLN - BAPAK DEMOKRASI dan ANTI PERBUDAKAN

" Setiap kali saya mendengar orang berdebat tentang perbudakan,
secara pribadi ,saya merasakan dorongan yang kuat untuk melihat dan mengalaminya sendiri "

“Pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat,
tak akan binasa dari muka bumi”

Abraham Lincoln (lahir di Hardin County, Kentucky, 12 Februari 1809 – meninggal di Washington, D.C., 15 April 1865 pada umur 56 tahun) adalah Presiden Amerika Serikat yang ke-16, menjabat sejak 4 Maret 1861 hingga terjadi pembunuhannya. Dia memimpin bangsanya keluar dari Perang Saudara Amerika, mempertahankan persatuan bangsa, dan menghapuskan perbudakan. Lincoln dinilai sebagai presiden AS yang paling hebat sepanjang sejarah Amerika. Abraham Lincoln dilahirkan di sebuah gubuk kecil di Kentucky, 12 Februari 1809. Orang tuanya miskin dan tidak berpendidikan. Lincoln sendiri hanya mengecap pendidikan selama kira-kira setahun, tetapi dalam waktu singkat ia dapat membaca, menulis dan berhitung. ketika ia beranjak dewasa ia berusaha keras untuk menambah pengetahuannya.Ia menggunakan sebaik-baiknya semua buku yang dapat dibacanya, akhirnya ia berhasil menjadi ahli hukum pada usia 28 tahun.
Sebagai penentang perbudakan, Lincoln memenangkan pencalonan presiden Amerika Serikat dari Partai Republik pada tahun 1860 dan kemudian terpilih sebagai presiden..Dia mengeluarkan dekrit yang memerintahkan penghapusan perbudakan melalui Proclamation of Emancipation pada tahun 1863, dan menambahkan Pasal ketiga belas ke dalam UUD AS pada tahun 1865.
Para ahli sejarah menyimpulkan bahwa Lincoln mengorganisir faksi-faksi dalam Partai Republik dengan baik, membawa tiap pemimpin faksi ke dalam kabinetnya dan memaksa mereka bekerja sama.Lincoln berhasil meredakan ketegangan dengan Inggris menyusul Skandal Trent pada tahun 1861.
Walaupun terhambat oleh berbagai rintangan, Lincoln berhasil menyatukan opini publik melalui retorika dan pidatonya; pidato terbaiknya adalah Pidato Gettysburg.Mendekati akhir peperangan, Lincoln bersikap moderat terhadap rekonstruksi, yaitu mendambakan persatuan kembali bangsa melalui kebijakan rekonsiliasi yang lunak. Penggantinya, Andrew johnson, juga mendambakan persatuan kembali orang kulit putih, tapi gagal mempertahankan hak para budak yang baru dibebaskan.
Ketika muda, Abraham Lincoln bekerja dalam berbagai bidang hukum. Ia giat membela hak-hak para budak Afrika.Selama masa jabatannya, ada banyak budak di Selatan dan ia ingin para budak dibebaskan.
Di tahun 1847, saat ia berusia 38 tahun, ia terpilih menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Amerika. Abraham Lincoln menjadi terkenal di seluruh negara sebagai orang politik, akibat perdebatannya dengan Stephen A. Douglas dalam kampanye pemilihan Senator Amerika tahun 1858.Sekalipun ia kalah dalam pemilihan senator, partai Republik memilihnya menjadi calon presiden dalam pemilihan tahun 1860. Saat itu Amerika Serikat hampir terpecah belah akibat masalah perbudakan.
6 November 1860, Lincoln menjadi Presiden Amerika Serikat ke-16 dan sebulan kemudian, perang saudara Amerika antara negara-negara bagian di Utara dan negara-negara bagian di Selatan pecah.
Pada pertengahan perang saudara, Presiden Abraham Lincoln mengeluarkan Proklamasi Pembebasan yang mengubah hajat hidup orang banyak di Amerika.Proklamasi itu menyatakan semua budak belian di negara-negara bagian ataupun daerah-daerah negara-negara bagian yang melawan Amerika Serikat akan bebas mulai 1 Januari 1863.
Semangat menjadi pedomannya jelas serupa dengan semangat pidato pelantikannya yang kedua.Kalimat ini terukir di salah satu dinding tugu peringatan Lincoln (Lincoln Memorial) di Washington DC yang berbunyi...
“           Dengan keteguhan hati dan kebenaran yang sesuai dengan titah Tuhan, marilah kita berusaha untuk menyelesaikan tugas kita sekarang, yaitu menyembuhkan luka-luka bangsa.       ”
Presiden Lincoln tertembak di teater Ford, Washington, Amerika Serikat, pada 14 April 1865 dan meninggal keesokan harinya tanggal 15 April 1865 pada usia 56 tahun.Pembunuhnya, John Wilkes Booth adalah pemain sandiwara yang memiliki gangguan jiwa, ia juga salah seorang pendukung Konfederasi yang menentang diserahkannya tentara Konfederasi kepada pemerintah setelah berakhirnya perang saudara. Presiden Lincoln dimakamkan di Springfield, AS dan dikenang Amerika dan dunia sebagai pejuang demokrasi karena jasa-jasanya.

PROCLAMATION OF EMANCIPATION

Whereas on the 22nd day of September, A.D. 1862, a proclamation was issued by the President of the United States, containing, among other things, the following, to wit:
"That on the 1st day of January, A.D. 1863, all persons held as slaves within any State or designated part of a State the people whereof shall then be in rebellion against the United States shall be then, thenceforward, and forever free; and the executive government of the United States, including the military and naval authority thereof, will recognize and maintain the freedom of such persons and will do no act or acts to repress such persons, or any of them, in any efforts they may make for their actual freedom.
"That the executive will on the 1st day of January aforesaid, by proclamation, designate the States and parts of States, if any, in which the people thereof, respectively, shall then be in rebellion against the United States; and the fact that any State or the people thereof shall on that day be in good faith represented in the Congress of the United States by members chosen thereto at elections wherein a majority of the qualified voters of such States shall have participated shall, in the absence of strong countervailing testimony, be deemed conclusive evidence that such State and the people thereof are not then in rebellion against the United States."
Now, therefore, I, Abraham Lincoln, President of the United States, by virtue of the power in me vested as Commander-In-Chief of the Army and Navy of the United States in time of actual armed rebellion against the authority and government of the United States, and as a fit and necessary war measure for supressing said rebellion, do, on this 1st day of January, A.D. 1863, and in accordance with my purpose so to do, publicly proclaimed for the full period of one hundred days from the first day above mentioned, order and designate as the States and parts of States wherein the people thereof, respectively, are this day in rebellion against the United States the following, to wit:
Arkansas, Texas, Louisiana (except the parishes of St. Bernard, Palquemines, Jefferson, St. John, St. Charles, St. James, Ascension, Assumption, Terrebone, Lafourche, St. Mary, St. Martin, and Orleans, including the city of New Orleans), Mississippi, Alabama, Florida, Georgia, South Carolina, North Carolina, and Virginia (except the forty-eight counties designated as West Virginia, and also the counties of Berkeley, Accomac, Morthhampton, Elizabeth City, York, Princess Anne, and Norfolk, including the cities of Norfolk and Portsmouth), and which excepted parts are for the present left precisely as if this proclamation were not issued.
And by virtue of the power and for the purpose aforesaid, I do order and declare that all persons held as slaves within said designated States and parts of States are, and henceforward shall be, free; and that the Executive Government of the United States, including the military and naval authorities thereof, will recognize and maintain the freedom of said persons.
And I hereby enjoin upon the people so declared to be free to abstain from all violence, unless in necessary self-defence; and I recommend to them that, in all case when allowed, they labor faithfully for reasonable wages.
And I further declare and make known that such persons of suitable condition will be received into the armed service of the United States to garrison forts, positions, stations, and other places, and to man vessels of all sorts in said service.
And upon this act, sincerely believed to be an act of justice, warranted by the Constitution upon military necessity, I invoke the considerate judgment of mankind and the gracious favor of Almighty God.
( ABRAHAM LINCOLN )

WILLIAM WELLS BROWN

William Wells Brown adalah orang Afrika-Amerika pertama yang menerbitkan sebuah novel, drama, buku perjalanan, sebuah studi militer, dan sebuah studi sosiologi kulit hitam. Sepanjang hidupnya ia berkomitmen untuk penghapusan perbudakan. Dia membuat pidato-pidato yang berpengaruh besar dan mengedepankan ide-ide reformasi.
William terlahir dari seorang budak wanita di Lexington, Kentucky, dan seorang pria kulit putih pemiliknya. Saat masih anak-anak, William disewa oleh kapten sebuah kapal uap St Louis di Sungai Mississippi. Setelah setahun, ia disuruh bekerja di kantor percetakan Elia P. Lovejoy, seorang abolisionis terkenal. Ketika bekerja lagi pada sebuah kapal uap, Brown terbebas dari perbudakan pada Januari 1834. Ia pun kemudian mengadopsi nama seorang Quaker, Wells Brown, yang pernah membantunya ketika menjadi seorang pelarian. Ia menghabiskan dua tahun berikutnya bekerja pada sebuah kapal uap di Danau Erie hingga pada musim panas 1834, ia bertemu dan menikahi Elizabeth Spooner, seorang wanita hitam yang merdeka. Pada tahun 1836 Brown pindah ke Buffalo, di mana ia memulai karirnya dalam gerakan abolisionis dan secara teratur menghadiri pertemuan Western New York Anti-Slavery Society, mendatangkan tokoh-tokoh anti-perbudakan di rumahnya, dan dengan melakukan perjalanan ke Kuba dan Haiti untuk meninjau adanya kemungkinan emigrasi.
Pada era 1840-an Brown bekerja sebagai seorang konduktor di Underground Railroad. Karir abolisionis Brown mengalami titik balik pada musim panas 1843 dalam sebuah konvensi anti-perbudakan nasional dan National Convention of Colored Citizens. Brown menghadiri kedua pertemuan itu, duduk di beberapa komite, dan berteman dengan sejumlah abolisionis.
Pada bulan Mei 1847, ia dipekerjakan sebagai agen Anti-Slavery Society di Massachusetts. Brown pindah ke Boston dan pada akhir tahun, ia telah menerbitkan otobiografi populer Narrative of William W. Brown, a Fugitive Slave. Pada tahun 1849, ia memulai tur ceramah di Inggris dan tetap di luar negeri sampai tahun 1854.


WILLIAM WILBERFORCE

William Wilberforce (1759-1833), sejak kecilnya lahir dalam keluarga ternama dan kaya namun ditinggalkan ayahnya yang meninggal ketika ia baru berumur 8 tahun. Ia banyak dibimbing dengan semangat Injil oleh bibinya Hannah yang menjadi mengikut George Whitefield, penginjil Inggeris yang terkenal sebagai pelopor Methodisme.
Sejak kecil ia berbakat belajar dan mencapai gelas sampai Master di Cambridge, dan kemudian ia menginjak dunia politik dan sudah menjadi anggota parlemen Inggeris pada umur 21 tahun dan terus menjadi anggota parlemen selama 45 tahun lamanya. Seorang politisi dan filantropist yang mahir berpidato dan adalah teman dekat William Pitt yang kala hidup William pernah menjadi perdana menteri Inggeris dan bersama-sama mendukung pembebasan perbudakan.
Kecintaannya kepada kemanusiaan diperkuat ketika pada tahun 1785 ia mengalami pertobatan menjadi seorang kristen yang mengalami perubahan hidup. Ia banyak mendapat dukungan iman dari pendetanya John Newton, penulis lagu Amazing Grace. Pengalaman pertobatan John sangat terkesan dalam diri William dan dorongan John Newton (dan juga Sir Charles Middleton dan William Pitt para perdana menteri pada masa hidupnya) agar ia ‘melayani Tuhan dalam kondisi dimana ia berada sebagai politikus’ mendorong William Wilberforce menjadikan pertobatan John sebagai pendorong melayani dengan tekun usaha penghapusan perdagangan budak dan perbudakan itu di Inggeris. Lagu Amazing Grace menguatkan semangat perjuangannya, apalagi ia didukung seorang wanita yang kemudian menjadi isterinya bernama Barbara Spooner. William Wilberforce tetap melayani didunia politik dan gerejawi melalui kesaksian hidup tanpa secara eksplisit berbicara tentang penginjilan.
Pada tahun 1787 ia mengadakan kontak dengan Thomas Clarkson (penulis Essay on Slavery) dan kelompok Injilinya yang anti perdagangan budak. Dengan pejuangannya yang tidak mengenal lelah Wlliam berhasil meloloskan ‘Slave Trade Act’ di tahun 1807 (tahun kematian John Newton, pembimbing rohaninya). Ia juga meletakkan dasar pelayanan yang luas, seperti ‘Paguyuban Untuk Menekan Kekejaman, Sekolah-sekolah Amal, Memperkenalkan Kekristenan ke India, ikut meletakkan dasar Church Mission Society, Paguyuban Pencinta Binatang, dan penghapusan hukuman mati dengan pembakaran.
Setelah perjuangannya yang tidak mengenal lelah sebagai pelopor usaha penghapusan perdagangan budak dan perbudakan, pada tahun 1833 keluarlah ‘Slavery Abolitian Act’, Undang-Undang ini mengawali jalan kearah diakhirinya perbudakan dalam segala bentuknya di koloni-koloni Inggeris. Tiga hari setelah Rencana Undang-Undang Penghapusan Perbudakan itu disetujui parlemen, Wlliam Wilberforce meninggal dunia pada umur 74 tahun meninggalkan isteri dan pendukungnya yang setia dan enam orang anak. Sebulan kemudian Rencana Undang-Undang itu menjadi Undang-Undang. Pada saat penguburannya, dinyanyikan lagu Amazing Grace dengan iringan musik tiup Skotlandia, dan ia dimakamkan di Westminster Abbey bersebelahan dengan teman karibnya dan teman seperjuangannya, yaitu William Pitt, mantan perdana menteri Inggeris yang telah mendahuluinya meninggalkan dunia ini.


FREDERICK DOUGLASS

Frederick Douglass (lahir Frederick Augustus Washington Bailey,  bulan Februari 1818- 20 Februari 1895) adalah seorang pembaharu Amerika, sosial orator , penulis dan negarawan . Setelah melarikan diri dari perbudakan , ia menjadi pemimpin perbudakan gerakan, mendapatkan catatan untuk pidato menyilaukan nya dan menulis antislavery tajam. Dia berdiri sebagai hidup kontra-contoh untuk argumen `pemilik budak` 'bahwa budak tidak memiliki kapasitas intelektual berfungsi sebagai warga negara Amerika yang independen.  Banyak orang Utara juga merasa sulit untuk percaya bahwa seorang orator ulung telah budak

Douglass menulis otobiografi beberapa, fasih menggambarkan pengalamannya dalam perbudakan pada tahun 1845 otobiografinya, Narasi dari Kehidupan Frederick Douglass, seorang Slave Amerika , yang menjadi berpengaruh dalam dukungannya terhadap penghapusan. Dia menulis dua otobiografi lebih, dengan terakhirnya, Kehidupan dan Times of Frederick Douglass , diterbitkan pada 1881 dan meliput peristiwa melalui dan setelah Perang Sipil.
Setelah Perang Saudara , Douglass tetap aktif dalam perjuangan Amerika Serikat 'untuk mencapai potensinya sebagai "tanah bebas".Douglass aktif mendukung hak pilih perempuan . Tanpa persetujuannya, ia menjadi orang Afrika Amerika pertama dinominasikan untuk Wakil Presiden Amerika Serikat sebagai calon wakil presiden dari Victoria Woodhull pada praktis dan kecil Equal Rights Partai tiket. Douglass memegang kantor publik ganda.
Douglass adalah percaya pada kesetaraan dari semua orang, baik hitam , perempuan , penduduk asli Amerika , atau baru imigran , terkenal dikutip mengatakan, "Saya akan bersatu dengan siapa pun untuk melakukan yang benar dan dengan tidak ada berbuat salah." 

Dari Wikipedia, ensiklopedia bebas

KISAH PEJUANG BUDAK DARI AFRIKA

“Syakh Yusuf adalah bapak Afrika dan inspirator perjuangan anti apartheid. Ia adalah peletak dasar komunitas di Afrika Selatan, dari beliau saya mendapatkan inspirasi bahwa yang hitam dan putih adalah sama, bahwa yang bangsawan dan budak pun tidak berbeda, karena yang membedakan manusia
dihadapan Tuhan adalah nilai imannya”

Nelson Mandela

Indonesia dan Afrika Selatan sebenarnya telah memiliki hubungan budaya dansejarah yang berakar lebih dari tiga ratus tahun lalu. Hal ini nampak pada aliran imigrasi Indonesia dari Sulawesi Selatan ke Afrika Selatan melalui jaringan perdagangan antara kedua negara.
Orang tidak pernah membayangkan jika tokoh pembela Hak Asasi Manusia (HAM) Afrika Selatan, Nelson Mandela yang terkenal dengan perjuangannya menghapuskan politik apartheid di negara tersebut semangat perjuangannya ia pelajari dari Syekh Yusuf yang hidup di abad ke-17.
Siapa sebenarnya Syekh Yusuf dan apa pengaruhnya dalam memperjuangkan HAM di Afrika Selatan? Banyak yang dipelajari dari sosok ini, terutama dari aspek sosiologi, keagamaan, antropologi, perspektif filologikal. Tetapi hanya sebagian yang tahu tentang Syekh Yusuf lakukan di bidang perdagangan budak. Dia sebenarnya adalah ulama terkenal dari Sulawesi Selatan yang muncul pada abad ke 17. Pengaruhnya luas tidak hanya di Sulawesi Selatan, tetapi juga di daerah lain di nusantara. Dia dianggap sebagai orang yang berbahaya oleh VOC. Olehnya, dia dikirim keluar dari Indonesia, pertama dikirim ke Ceylon (1684-1694) kemudian ke Afrika Selatan (1694-1699), dimana dia sangat aktif dalam memperjuangkan hak asasi manusia melalui penghapusan perdagangan budak di sana. Beliau meninggal pada usianya yang ke-73 di Afrika Selatan.
Upaya ini tidak sulit terutama pada periode VOC dimana perdagangan budak merupakan komoditas penting dan sangat bermanfaat bagi VOC menyebarkan kontrol atas perdagangan berbagai komoditas dan memperluas kota perdagangannya baik di Asia maupun Afrika. Perdagangan monopoli atas komoditas penting, ekstraksi sumber daya ekonomi, pembentukan (militer) negara dan kota-kota pelabuhan perdagangan, yang kesemuanya ini membutuhkan budak yang diperlukan untuk bekerja dan membangun sarana dan prasarana. Olehnya untuk melakukan itu, permintaan untuk tenaga kerja murah dibutuhkan oleh VOC. Tidak mengherankan jika aliran perdagangan budak dari satu tempat ke tempat lain di dunia itu tidak sulit.
Jika dipandangsebagai titik awaldari hak asasi manusia yang yang menghapus perdagangan budak,maka dikatakan bahwa periode ini adalah untuk melawan dominasi Barat diwakili oleh VOC.             
Dominasi tersebut adalah memperluaskekuasaannya atas perdagangan Asia dan Afrika. Monopoli perdagangan komoditas, eksploitasi sumber daya ekonomi dan pembentukan negara militer otomatismembutuhkan sumber daya manusia dengan jumlah besar. Kebutuhan daya manusiayang murah harus diperoleh oleh VOC. Selain berbagai komoditas yang dapat dijual untuk perdagangan internasional, perdagangan budak juga penting pada saat itu. Itulah alasan mengapa perdagangan budak tersebar di seluruh dunia dan tidak bisa dihindari.
Para budak dari Bali, Makassar, Buton, Sumbawa, Toraja, Tambora, Bima,Tambelu, Ternate di jual di Batavia, bekerja pada pembangunan sarana, atau dibawa oleh VOC ke pusat-pusat pertambangan emas di Sulawesi, dan Sumatera Barat atau ke bagian lain dari Asia dan Afrika.
Sulawesi adalah eksportir budak utama pada saat itu sampai 1669. Jaringan perdagangan termasuk Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Selayar, Manggarai,Tanimbar, Sula, dan Alor. Para budak dari daerah ini dijual ke Banjarmasin,Palembang, Jambi, Aceh, Johor, Sukadana, Batavia, perdagangan budak ini dilakukan dengan sistem barter. Sutra dan Cindai adalah dua produk utama yang diperdagangkan dengan sistem barter
Menurut naskah lontarak Gowa Andi Mapanyuki, dikatakan bahwa orangMakassar mendapat budak dari Buton, Ternate, pulau Sulu, dan pulau-pulausekitarnya. Dalam naskah ini, juga mengatakan pada tahun 1665, ada sekitar 200kapal dagang dari Makassar disediakan dengan senjata bersama-sama dengan tentara memasuki pulau Sulu. Mereka datang untuk menundukkan dan menangkappenduduk untuk dijadikan budak.
Pada tahun 1665 ekspedisi Makassar punya lebih dari seribu budak. Pasarbudak terutama yang berasal dari bagian timur Indonesia dan Bali. 41,6% diekspor budak dari makassar ke Batavia, 23,98% dari Bali dan sisanya dari daerah lain. Dalam 3 dekade terakhir abad ke 17, Makassar (Sulawesi Selatan) mengekspor 46% dari total ekspor budak Asia Tenggara ke Tanjung Harapan.
Syekh Yusuf al Makassary adalah pahlawan dari humanisme karena ia berjuanguntuk nilai-nilai humanistik di mana ia berdomisili. Ada dua alasan ia diberi gelarsebagai pahlawan oleh dua negara yakni Afrika Selatan dan Indonesia. Hadiahsebagai pahlawan di negara bagian, etnis dan warna kulit. Dia adalah tokoh masyarakat di masa itu, anti-colonialisme dan anti rasialisme. Dia sosok yangmenyebarkan agama Islam dengan berbagai karya tentang tasawuf dan ketertibanmistis. Sayangnya, karya-karyanya tidak didokumentasikan dengan baik. Namun iakaya berbagai pengetahuan yang mengandung kebijaksanaan dan nilai-nilai filosofisuntuk dua negara, Indonesia dan Afrika Selatan.
Perjuangannya yang dulu dilupakan, kini diingat dan menjadi memori yang memiliki kekuatan simbolik ketika bangsa menghadapi krisis kepemimpinan. Pada saat-saat terjadi krisis kepemimpinan, ketauladanan, akan segera menyadarkan orang mencari contoh pada tokoh yang sudah tiada. Putera makasar ini telah tiada lebih dari tiga abad yang lalu, tetapi semangat perjuangannya yang terus menerus hendaknya menjadi sebuah kekuatan bagi sebuah bangsa yang mengalami krisis tokoh seperti Indonesia..                      
                                                                                                                    

Lukisan Pertama Tentang Wajah Perbudakan Di Inggris

Inilah lukisan pertama tentang seorang budak yang sudah merdeka di Inggris. Lukisan tersebut akan tetap bisa disimpan di Inggris untuk lima tahun ke depan.
Lukisan William Hoare yang menggambar wajah seorang budak bernama Ayuba Suleiman Diallo --juga dikenal Job ben Solomon-- itu dibeli oleh Qatar Museums Authority (QMA) pada 2009. Pemerintah Inggris tahun lalu melakukan pelarangan ekspor sementara karena nilai sejarah potret itu bagi sejarah Inggris.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar