VISI KAMI

“ AGAR HAK DAN MARTABAT MANUSIA SEBAGAI CITRA ALLAH DIAKUI DAN DIHORMATI. ”

Jumat, 27 Juli 2012

GEREJA MENYIKAPI TRAFFICKING IN PERSON


“Kegembiraan dan harapan, kedukaan dan kegelisahan masyarakat zaman sekarang, khususnya mereka yang miskin dan menderita, merupakan kegembiraan dan harapan, kedukaan dan kegelisahan para murid Kristus. Memang tiada sesuatu pun yang sungguh manusiawi yang tidak menggema di hati mereka”.
            ”Bapa, Engkau mengurniakan kepada semua bangsa satu asal mula bersama. Kehendak-Mulah menghimpun mereka sebagai satu keluarga dalam Dikau. Penuhilah hati semua orang dengan api cintakasih-Mu, dan dengan keinginan untuk memperjuangkan keadilan bagi semua saudara –saudari merkea. Semoga dengan berbagi hal-hal baik yang Kau anugerahkan kepada kami, kami menjamin keadilan dan kesetaraan bagi setiap manusia, berakhirnya segala perpecahan, dan masyarakat manusia yang dibangun berdasarkan cintakasih dan damai”[92].
(“SOLLICITUDO REI SOCIALIS”(KEPRIHATINAN SOSIAL),YOHANES PAULUS II, PAUS)
“Populorum Progressio” 23: “Bila ada  orang memiliki kekayaan dunia ini, dan melihat saudaranya menderita kekurangan serta menutup hatinyabagi dia, bagaimana cintakasih Allah mau tinggal padanya?’ (1Yoh 3:17).

GEREJA MENYIKAPI TRAFFICKING IN PERSON
( Perdagangan perempuan & anak)
SEKRETARIAT GENDER & PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
KONFERENSI WALIGEREJA INDONESIA

GEREJA memandang bahwa praktek Perdagangan orang (Trafficking in Person) sebagai bentuk   Perusakan Citra Allah, Merendahkan martabat manusia, dan Pelanggaran hak asasi manusia.

Rabu, 11 Juli 2012

DEKLARASI ANTI PERDAGANGAN MANUSIA- Lewoleba


DEKLARASI ANTI PERDAGANGAN MANUSIA
IKATAN BIARAWATI SELURUH INDONESIA (IBSI) BEKERJASAMA DENGAN ROHANIWAN, BIARAWAN/WATI DAN UTUSAN AWAM PESERTA SEMINAR ANTI PERDAGANGAN MANUSIA


Pada hari jumat sampai minggu, tanggal enam sampai tanggal delapan bulan delapan tahun 2010, bertempat di Wisma Don Bosco – Lewoleba, kami para biarawan-biarawati dari kongregasi religius yang berkarya di Keuskupan Larantuka bersama utusan awam dan perwakilan Pemerintah dari instansi terkait, bertemu dan membuat refleksi bersama perihal isu “Perdagangan Manusia”. Refleksi bersama ini diilhami dan didukung penuh oleh IKATAN BIARAWATI SELURUH INDONESIA (IBSI). IBSI sendiri beranggotakan para Pemimpin Umum/Provinsial dari setiap kongregasi religius/biarawati di Indonesia bahkan berjejaring ke seluruh dunia. IBSI memiliki program dan perhatian besar terhadap persoalan kemanusiaan. Bahkan IBSI sudah membentuk pula komisi khusus untuk penanggulangan perdagangan perempuan (Counter Women Trafficking Commission) sebagai wujud kepedulian terhadap persoalan kemanusiaan yakni perdagangan manusia pada umumnya dan perdagangan perempuan khususnya.

Sabtu, 23 Juni 2012

Perbudakan Modern


Beberapa waktu lalu atau tepatnya tanggal 19 Juni 2012, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat telah meluncurkan laporan tentang perdagangan orang untuk tahun pelaporan 2011 atau yang dikenal dengan ‘ 2012 Trafficking in Persons Report “.
Dalam Konferensi persnya, Menteri Luar Negeri Amerika Hillary Clinton mengatakan ia cenderung menggunakan istilah “perbudakan modern” dari pada perdagangan manusia. Ia mengatakan kata perbudakan tepat arti tentang apa yang sesungguhnya terjadi.
Secara Global di laporkan  oleh Departemen tersebut bahwa ada 17 negara yang hampir tidak melakukan apapun untuk melawan perdagangan manusia dan mungkin terlibat dalam kejahatan semacam itu.
Departemen Luar negeri menyebut ke 17 negara itu sebagai negara asal, transit dan tujuan kejahatan-kejahatan seperti perbudakan seks, kerja paksa dan perekrutan tentara anak-anak.