“Kegembiraan dan
harapan, kedukaan dan kegelisahan masyarakat zaman sekarang, khususnya mereka
yang miskin dan menderita, merupakan kegembiraan dan harapan, kedukaan dan
kegelisahan para murid Kristus. Memang tiada sesuatu pun yang sungguh manusiawi
yang tidak menggema di hati mereka”.
”Bapa,
Engkau mengurniakan kepada semua bangsa satu asal mula bersama. Kehendak-Mulah
menghimpun mereka sebagai satu keluarga dalam Dikau. Penuhilah hati semua orang
dengan api cintakasih-Mu, dan dengan keinginan untuk memperjuangkan keadilan
bagi semua saudara –saudari merkea. Semoga dengan berbagi hal-hal baik yang Kau
anugerahkan kepada kami, kami menjamin keadilan dan kesetaraan bagi setiap
manusia, berakhirnya segala perpecahan, dan masyarakat manusia yang dibangun
berdasarkan cintakasih dan damai”[92].
(“SOLLICITUDO REI SOCIALIS”(KEPRIHATINAN SOSIAL),YOHANES
PAULUS II, PAUS)
“Populorum Progressio” 23: “Bila ada orang memiliki kekayaan dunia ini, dan
melihat saudaranya menderita kekurangan serta menutup hatinyabagi dia,
bagaimana cintakasih Allah mau tinggal padanya?’ (1Yoh 3:17).
GEREJA MENYIKAPI TRAFFICKING IN PERSON
( Perdagangan perempuan & anak)
SEKRETARIAT GENDER & PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
KONFERENSI WALIGEREJA INDONESIA
( Perdagangan perempuan & anak)
SEKRETARIAT GENDER & PEMBERDAYAAN PEREMPUAN
KONFERENSI WALIGEREJA INDONESIA
GEREJA memandang bahwa praktek
Perdagangan orang (Trafficking in Person) sebagai bentuk Perusakan Citra Allah, Merendahkan martabat
manusia, dan Pelanggaran hak asasi manusia.